Awalnya aku hanya bisa menatapmu dari jauh. Melihat senyummu, dan
melihat kedipan matamu ke arahku, dan kuterpana oleh lirikan dan
senyumanmu. Ku mencari tau tentang dirimu bukan karena aku kepo tapi aku
peduli terhadapmu dan kupercaya kau akan memberi harapan kepadaku.
Kulalui hari demi hari dengan kepercayaan bahwa kau akan memberi harapan
itu.
Aku sering melihat kau tersenyum kepadaku, dan selalu kutunggu kau
akan memenuhi harapan itu dalam artian kau akan mengucapkan kata yang
selama ini kuharap kau ucap. Saat kau lewat di depanku, ku sangat senang
karena harapan itu sudah kau perlihatkan untukku. Tetapi waktu terus
berjalan dan seakan perlahan akan menimbulkan goresan tinta air mata di
dalam kehidupanku, dan aku takut bila hal itu terjadi.
Hal itu kutunggu dan sampai saat ini kau belum mengucapkannya
untukku, aku pun hampir menyerah, tetapi menyerah akan menghapuskan
harapan itu, aku tetap tegar dengan kepercayaanku, kutetap menunggu kata
itu, tetapi kulihat lirikan dan senyumanmu itu tidak tertuju kepadaku
lagi, dan kupikir kata yang selama ini kutunggu tidak akan pernah kau
ucapkan untukku, dan seakan langit tiba-tiba mendung dan turun hujan
yang sangat deras, goresan tinta air mata sudah tertulis di di dalam
kehidupanku, aku pun harus tetap tersenyum dan tidak menjatuhkan air
mata yang selama ini terbuang dengan percuma, aku tau di luar sana ada
yang membutuhkan senyumanku.
Cerpen Karangan: Nur Ulfa Pratiwi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment